ࡱ> O&'&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&'q` |pbjbjqPqP e::T;;;$@IMMMPcTGh4@IۀxZ\\\\\\$ShP; ?t}}}\GZTd%Z}Z}}j,d} lMM/}}\0ۀ} }@ } ;}0}F}ۀ@I@I@IM@I@I@IM@I@I@I 1 Pengenalan XML  Overview EXtensible Markup Language (XML) merupakan sebuah bahasa markup yang digunakan untuk menandai suatu dokumen data. Markup language merupakan suatu bahasa pemprograman untuk menandai suatu dokumen. Penandaan dilakukan menggunakan dua buah string tertentu yang mengapit data yang ditandai. String tersebut disebut dengan tag. Tujuan penandaan adalah agar dokumen tersebut lebih mudah dibaca, dipahami serta menarik. Hal ini dapat kita ibaratkan dengan buku pelajaran yang berisi berbagai macam tulisan dalam bentuk teks. Saat kita membacanya tentulah hal tersebut membosankan dan kurang menarik. Pada saat kita kuliah, dosen akan menerangkan hal-hal yang penting yang ada pada buku tersebut. Sehingga kita terinisiatif untuk menandai tulisan tersebut pada bagian yang kita anggap penting dengan menggunakan stabilo. Dengan demikian, apabila ujuan telah dekat maka yang kita lakukan adalah membaca bagian yang kita telah tandai tersebut. Penandaan inilah kita sebut dengan markup.  Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami struktur dokumen HTML 2. Mahasiswa dapat memahami penggunaan data dengan XML Hubungan XML Dengan HTML HTML merupakan bahasa markup yang menjadi standar penulisan yang dapat menjelaskan arti tiap bagian yang ditandai dengan tag. Tag-tag yang digunakan telah didefinisikan, sehingga kita harus menggunakannya sesuai dengan yang didefinisikan. HTML digunakan sebagai standar pertukarang data melalui internet. Misalnya kita memiliki sebuah data yang akan kita berikan kepada orang lain melalui internet, agar orang lain dapat mengerti dengan jelas maksud dari data kita, maka data tersebut haruslah ditulis menggunakan HTML dengan format-format tertentu agar web browser dapat membukanya dan menampilkannya dengan baik. Tampilan data yang akan ditampilkan oleh web browser sesuai dengan informasi dari masing-masing bagian yang ditandai. Misalnya pada bagian-bagian tertentu kita tampilkan tulisan dengan tabel, dapat pula tulisannya ditampilkan dengan cetak tebal, dalam baris yang berbeda dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan kita. Sebagai contoh, kita akan memberikan data mahasiswa sebagai berikut : nim : 30100005 nama : Susanto nim : 30200010 nama : Susilo nim : 30201011 nama : Susilawati Jika data tersebut kita tulis hanya seperti itu saja, maka data tersebut akan tampak seperti berikut :  Tentunya jika kita membacanya sangatlah bingung. Tetapi apabila data tersebut ditulis dengan format penulisan HTML, yaitu : Contoh pertama
NimNama
30100005Susanto
30200010Susilo
30201011Susilawati
simpan file tersebut dengan nama contih1.html. Dengan demikian, maka tampilan yang akan kita lihat akan lebih jelas dan mudah difahami. Tampilannya adalah sebagai berikut :  Lalu apa hubungan antara HTML dan XML...?. HTML dan XML adalah sama- sama dikembangkan dari SGML (Standard Generalized Markup Language). Namun, perbedaan antara keduanya adalah jika HTML tag-tag yang digunakan sangat terbatas dan tag-tag tersebut digunakan untuk mengatur penampilan data, sedangkan XML tag-tag yang digunakan kita dapat definisikan sendiri dan tag-tag tersebut hanya digunakan untuk penanda bagian dokumen yang mengandung informasi-informasi dan arti tertentu. Jika kita menuliskan tekks diatas dan menyimpannya kedalam format XML (simpan dengan nama contoh1.html), maka browser akan menampilkan sebagai berikut (dengan menggunakan browser Mozilla Firefox) :  Namun, jika dibuka menggunakan browser Internet Explorer 6 tampilannya adalah sebagai berikut :  dengan demikian, dapatlah kita lihat perbedaan antara HTML dan XML. Yaitu HTML menyatukan data dan interface, sedangkan XML hanya berkonsentrasi pada data saja tanpa mementingkan interface. Cara Kerja XML Seperti yang dijelaskan di atas, tentang perbedaan antara HTML dan XML. Yaitu HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi yang ada, sedangkan XML hanya menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain untuk menggunakan dokumen tersebut. Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan. Untuk memudahkan aplikasi membaca tag-tag apa saja yang memuat informasi serta struktur hirarkinya. Buatlah sebuah contoh dokumen XML seperti pada contoh dibawah ini dan simpan kedalam file contoh2.xml : Verbatim DataLife MF 2HD 10 3.5" black floppy disks jika dokumen tersebut kita buka menggunakan web browser, maka tampak seperti gambar dibawah ni :  Dokumen diatas menjelaskan sebuah data produk yang ada pada suatu supermarket. Produk tersebut memiliki kode barcode= 2394287410, manufacturer=Verbatim, name=DataLife MF 2HD, quantity=10, size=3.5", color=black, description=floppy disks. Rangkuman 1. EXtensible Markup Language (XML), merupakan sebuah standar W3C-endorsed untuk Markup language 2. Markup language merupakan suatu bahasa pemprograman untuk menandai suatu dokumen yang disebut dengan tag agar dokumen tersebut lebih mudah dibaca, dipahami serta menarik 3. XML memungkinkan penggunaan data secara cross-platform, long- term data format. 4. XML merupakan keturunan dari SGML yaitu Standard Generalized Markup Language. SGML diciptakan oleh Charles F. Goldfarb, Ed Mosher, dan Ray Lorie di IBM pada tahun 1970an dan dikembangkan oleh banyak orang sehingga akhirnya dijadikan sebagai standart ISO 8879 pada tahun 1986. 5. XML memungkinkan kita untuk mengumpulkan informasi dan menggunakannya kembali dengan berbagai cara.  Latihan 1. Buatlah sebuah dokumen HTML yang dapat menampilkan data pegawai suatu perusahaan yang teridiri dari NIP, Nama dan golongan seperti terlihat pada gambar dibawah ini : keterangan : tag : untuk menebalkan tulisan tag : untuk tulisan miring tag : untuk tulisan garis bawah 2 XML Fundamentals  Overview Pada bab berikut kita akan belajar bagaimana cara menuliskan dokumen XML. Kita akan melihat bagaimana penulisan dokumen yang disusun dengan konten markup dengan text tag seperti halnya pada dokumen HTML. Namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dokumen HTML memiliki tag yang terbatas yang dapat menjelaskan format halaman web. Sedangkan dengan menggunakan XML, kita dapat menentukan tag sesuai dengan keinginan kita dimana tag tersebut akan menjelaskan konten lebih banyak. Meskipun penulisan tag dalam XML lebih bebas daripada HTML, XML tetap saja memiliki aturan-aturan dalam penulisannya. Semua dokumen XML harus well- formed. Well-formed merupakan aturan penulisan yang sesuai, Dalam hal ini, penulisan masing-masing tag harus berada dalam posisi nested yang sama. Misalnya penulisan setiap tag awal harus memiliki tag akhir yang sesuai, nilai atribut harus didalam tanda petik.  Tujuan 1. Mahasiswa dapat membuat dokumen XML dan file XML yang well- formed 2. Mahasiswa dapat membedakan antara tag, elemen, atribut, Cdata, emtity serta penggunaannya Dokumen XML dan File XML Dokumen XML mengandung data text bukan data binary. Sehingga dokumen tersebut dapat dibuka atau diubah menggunakan aplikasi text editor seperti motepad, wordpad, notepad++, dreamweaver atau kita dapat langsung mengunakan aplikasi XML editor. Contoh penulisan sederhana dari dokumen adalah : Alan Turing File dokumen XML dapat disimpan degang extensi *.xml, atau apapun asalkan file tersebut digunakan sebagai file XML atau isinya adalah file XML. Contoh penulisan sederhana telah kita bahas pada bab 1. Elemen, Tag, dan Data karakter Dokumen XML tersusun atas elemen-elemen yang membentuk hirarki tree / pohon dimana isi dari elemen dapat berisi elemen lain atau sebuah karakter data. Spasi termasuk juga bagian dari elemen konten, meskipun pada kebanyakan aplikasi mengabaikan hail ini. Sintaks Tag tag terdiri dari dua baian yaitu tag pembuka dan tag penutup. tag pembuka diawali dengan < dan diakhiri dengan >. Sedangkan tag penutup diawali dengan . Sedangkan diantara keduanya merupakan nama elemen dan penulisan nama elemen pada tag pembuka dan penutup harus sama baik dari segi case sekalipun. Nama elemen kita dapat tuliskan sesuai dengan keinginan kita, yang penting nama tersebut dapat mendeskripsikan isi dari elemen. Misalnya suatu elemen menjelaskan seseorang, maka tag-nya dapat kita tulis dengan atau , untuk menjelaskan sebuah alamat dapat menggunakan tag
atau . Elemen Kosong untuk elemen kosong adalah sebuah elemenyang tidak memiliki isi atau konten, XML juga menyediakan tag khusus, dimana penulisannya dimulai dengan tag < dan diakhiri dengan />. misalnya pada HTML penulisan yang dilakukan adalah
,
, bukan dengan
,
, . Namun penulisan tersebut sama artinya dengan

,
, . Elemen root Dokumen XML haruslah memiliki sebuah elemen root dan tidak boleh ada elemen lain yang sejajar dengannya. Elemen root merupakan suatu elemen yang terletak paling luar dan tidak memiliki parrent dan elemen ini merupakan elemen pertama dalam suatu dokumen. Mixed Conten Maksud Mixed Conten adalah dimana pada dalam elemen mengandung elemen dan data text. Misalnya contoh dibawah ini : Alan Turing was one of the first people to truly deserve the name .......... sekarang mari kita mencoba membuat sebuah dokumen XML yang mencakup apa yang telah dibahas sebelumnya. Tulislah kode dibawah ini dan simpan kedalam sebuah file contoh2_2.xml. Joni Saputra 30200011 Andriani Sapitri 30200123 Budi Susanto 30101043 Andana Sari Jadilah seorang yang baik dan jujur serta bewibawa 30101043 Andana Sari Andriani Sapitri pada contoh diatas jika kita menjalankannya dengan browser, maka tampilan seperti yang kita lihat dibawah ini :  Atribut Atribut adalah suatu sifat atau ciri dari suatu elemen. Atribut merupakan pasangan name-value yang menempel pada elemen tag pembuka. Penggunaan atritribut tidaklah mutlak. Kita dapat menggunakannya jika kita menginginkannya, namun jika tidak, maka penulisan atribut tidaklah dianggap perlu. Penulisan nama atribut dipisahkan dengan spasi dan nilainya diapit dengan petik satu atau petik dua. Sebagai contoh person memiliki atribut born dan memiliki nilai 1912-06-23, maka penulisannya : Alan Turing Atau penulisannya dapat juga dengan pengapit petik satu ('). Alan Turing Sebagai contoh, buatlah dokumen yang menyatakan data seperti dibawah ini dan disimpan pada file dengan nama contoh2_2.xml: Jika dokumen tersebut kita jalankan, maka akan tampak seperti berikut :  Entity References Dalam penulisan karakter data kita tidak boleh menggunakan tanda < atau >. Namun jika karakter sebut adalah penting untuk kita tulis, ada cara untuk kita dapat menuliskannya yaitu dengan cara menuliskan entitasnya. Jika kita ingin menuliskan string < maka sebagai penulisannya adalah < sedangkan > dapat kita tuliskan dengan >. Sebagai contoh, misalnya kita ingin menuliskan data tutorial XML : Menuliskan Elemen Sedrhana Hendra Kusmayadi Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana <mahasiswa>Joni Suraya</mahasiswa> Jika dokumen tersebut dijalankan, maka tampilan tersebut akan terlihat seperti gambar dibawah ini :  CDATA Sections Pada bahasan sebelumnya kita telah membahas apa yang namannya entity references dimana jika kita akan menuliskan string < maka yang kita tuliskan adalah entitasnya yaitu <. Namun, dengan menggunakan CDATA kita dapat menuliskan string atau karakter tersebut tanpa harus menggunakan entitas. Cara penulisannya adalah dengan diawali string . Sebagai contoh, buatlah kode berikut yang menerapkan CDATA dan simpan file tersebut dengan nama contoh2_4.xml. Menuliskan Elemen Sedrhana Hendra Kusmayadi Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana Joni Suraya ]]> Jika kita menjalankan kode diatas maka akan terlihat tampilannya seperti berikut :  Namun ada string tententu yang tidak boleh digunakan pada CDATA, yaitu ]]>, karena nantinya string tersebut akan dianggap sebagai sebuah penutup komentar. Komentar Komentar merupakan kode atau string yang ditulis tetapi kode tersebut tidak akan dieksekusi. Pada kebanyakan bahasa pemprograman, komentar biasanya ditulis untuk menjelaskan kode yang ditulis agar untuk kemudian hari jika kita ingin melihat kembali kode kita, kita akan dimudahkan dengan melihat komentar yang kita tulis. Penulisan komentar pada XML sama seperti pada HTML yaitu dengan diawali dengan . Sebagai contoh, buatlah kode berikut yang mengandung komentar dan simpan file tersebut dengan nama contoh2_5.xml. Menuliskan Elemen Sedrhana Hendra Kusmayadi Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana Joni Suraya ]]> Jika kita menjalankan kode diatas maka akan terlihat tampilannya seperti berikut :  Namun ada string tententu yang tidak boleh digunakan pada komentar, yaitu --, karena nantinya string tersebut akan dianggap sebagai sebuah penutup komentar. Deklarasi XML Sebuah dokumen XML boleh dideklarasikan boleh juga tidak. Pendeklarasian XML mengandung name dan version, standalone, dan encoding atribut. Sebagai contoh buatlah dokumen XML dengan kode dibawah ini dan simpanlah dengan nama contoh2_6.xml : Johan Sabima  pendeklarasian tidak perlu ditulis pada dokumen XML. Namun, jika pada dokumen ada pendeklarasian maka deklarasi harus berada paling atas, tidak boleh didahului sintaks apapun seperti komentar, spasi, dll. Checking Documents for Well-Formedness Setiap dokumen XML harus well-formed. Ini berarti harus sesuai dengan aturan yang ada misalnya : 1. Setiap awal tag harus diakhiri dengan tag yang sama. Johan Sabima Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  2. Elemen boleh bersarang, tetapi tidak boleh saling tumpang tindih Johan Sabima Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  3. Harus memiliki tepat satu elemen root. Johan Sabima Adit Pramana Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  4. Nilai atribut harus diapit oleh tanda petik. Johan Sabima Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  5. Satu elemen tidak boleh memiliki dua atribut yang sama Johan Sabima Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  6. Tidak ada unescaped < atau & atau tanda-tanda lainnya Johan < Sabima Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :  Rangkuman 1. Dokumen XML dapat disimpan dengan extensi XML ataupun yang lainnya asal didalam file tersebut merupakan dokumen XML 2. Penulisan XML name harus mengandung karakter yang sering diunakan seperti a-z, A-Z, 0-9, -, _. 3. CData digunakan untuk membolehkan kita untuk menuliskan karakter yang merupakan karakter entity. 4. Komentar merupakan kode yang tidak akan dieksekusi oleh parser Latihan 1. Buatlah dokumen mahasiswa yang terdiri dari nama, kelas, hobi dan nim merupakan atribut dari mahasiswa tersebut. Sehingga tampilannya seperti berikut : gambar soal  3 Document Type Definitions (DTD)  Overview Meskipun XML sangatlah fleksibel, namun tidak semua program dapat membaca dokumennya secara baik. Banyak program yang dapat bekerja dengan beberapa aplikasi XML tetapi terkadang tidak untuk yang lain. Aplikasi XML harus memastikan bahwa dokumen yang diberikan adalah benar-banar mematuhi aturan. Misalnya didalam XHTML, pada elemen li merupakan child dari elemen ol. Dalam hal ini, apakan li atau ul tersebut merupakan bagian dari tag XML ataukah elemen isi. Solusi untuk permasalahan seperti itu adalah dengan menggunakan DTD. DTD berfungsi untuk mendefinisikan tipe dokumen XML. DTD ditulis untuk menjelaskan elemen dan entitas yang mungkin muncul di dalam dokumen dan elemen isi serta atributnya. Sehingga kita tahu bahwa seperti apa struktur dokumen dan dapat membedakan yang mana tag dan yang mana elemen.  Tujuan 1. Mahasiswa mehamami apa yang dimaksud dengan DTD 2. Mahaiswa dapat menggunakan DTD untuk elemen dan atribut. 3. Mahasiswa dapat membuat dokumen XML berdasarkan DTD yang sudah ada. Validation Dokumen yang valid termasuk jenis dokumen mendeklarasikan DTD. DTD digunakan untuk mendeklarasikan semua elemen, atribut, dan entitas yang akan digunakan didalam dokumen. Semua dokumen yang akan ditulis harus dideklarasikan didalam DTD. Sebagai contoh, buatlah dokumen XML beririkut yang menyertakan deklarasi DTD. Simpan file tersebut dengan nama contoh3_1.xml. ]> Hendra Kusmayadi Dosen Pada contoh diatas, jika kita menjalankan dokumen diatas, maka tampilan tidak akan berbeda dengan tidak menggunakan DTD. Tampilan yang ada dapat kita lihat seperti berikut :  Mengapa bisa demikian...? Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa DTD tidak mempengaruhi ke well-formed-an suatu dokumen. Sehingga dokumen diatas dianggap dokumen yang well-formed. Namun, meski demikian, dokumen selain memiliki sifat well-formed, juga memiliki valid atau tidak. Dengan DTD ini kita akan mengetahui bahwa sebuah dokumen valid atau tidak. Untuk menyatakan suatu dokumen falid atau tidaknya, kita memerlukan alat bantu atau tools XML validation yang dapat didownload di HYPERLINK http://msdn.microsoft.com/xml  http://msdn.microsoft.com/xml atau  HYPERLINK http://xmlsoftware.com http://xmlsoftware.com atau disitus lainnya. Dalam hal ini penulis menggunakan software IEXMLTLS yang dapat digunakan pada browser Microsoft Internet Explorer. Atau sekarang kita sepakati saja bahwa kita menggunakan IEXMLTLS untuk validasi dokumen XML. Instal file tesebt dan arahkan lokasi intalnya pada drive C. selanjutnya buka folder C:\IEXMLTLS dan klik kanan pada file msxmlval.inf kemudian pilih instal. Lakukan hal yang sama pada file msxmlvw.inf. Jika kita ingin memvalidasi dokumen, kita hanya dengan mengklik kanan pada space kosong pada IE dan pilih Validated XML (IEXMLTLS hanya bisa digunakan pada Microsoft Internet Explorer). Deklarasi Elemen Jika dokumen tersebut diatas dijalankan, dan kita memvalidasinya, maka tampak seperti gambar dibawah ini :  Sekarang kita akan melihat dokumen yang tidak valid dengan mengubah dokumen menjadi : ]> Hendra Kusmayadi Dosen Jika kita menvalidasi dokumen tersebut, maka akan tampak seperti berikut :  Pada contoh diatas, validasi menjadi error karena pada DTDnya elemen nama harus berisi elemen nama_depan dan nama_belakang. Agar dokumen tersebut valid, maka pada DTDnya kita dapat dengan mengganti tanda koma (,) menjadi | sehingga kodenya menjadi : ]> Hendra Kusmayadi Dosen Jika dijalankan dokumen akan tampak seperti berikut :  Jika kita mengubah isi dokumen tersebut menjadi : ]> Hendra Kusmayadi Dosen Pedagang Maka jika kita validasi akan error, tampak seperti berikut :  Pada dokumen diatas yang membuat validasinya gagal adalah karena elemen profesi ditulis dua kali, sedangkan pada deklarasinya hanya sekali. Agar sebuah elemen dapat kita tulis berulang, maka kita dapat menambahkan karakter *, + atau ?. Jika dokumen diatas diubah menjadi : ]> Hendra Kusmayadi Dosen Pedagang Maka jika kita jalankan hasilnya adalah :  Kita juga dapat membuat file DTD pada file yang terpisah dengan dokumen XML aslinya. Caranya denga penulisan DTDnya menjadi : Sekarang kita ubah lagi file contoh3_1.xml diatas menjadi : Hendra Kusmayadi Dosen Pedagang Dan membuat dokumen baru dengan nama orang.dtd yang isinya sebagai berikut : Jika kita jalankan dan kita validasi file contoh3_1.xml akan tampak seperti berikut :  Jika kita lihat pada dokumen diatas, ada beberapa bagian darideklarasi elemen adalah : 6. #PCDATA Konten yang terkandung didalam elemen yang dimaksud adalah text. Meskipun data yang ada dielemen tersebut berupa angka, tetap dianggap sebagai text. Contohnya : 7. Elemen anak Penspesifikasi konten sederhana adalah salah satu elemen yang harus memiliki satu anak dari type yang sesuai. Pada kasus ini, nama anak ditulis didalam kurung. Contohnya : Maksudnya adalah elemen phone_number merupakan anak dari elemen fax. 8. Sequence Kita dapat menuliskan elemen anak lebih dari satu pada deklarasinya. Dengan penulisan ini dimaksudkan untuk menuliskan elemen anak lebih dari satu elemen. Misalnya : 9. Jumlah anak Penulisan jumlah anak daru suatu elemen dapat kita tuliskan dengan cara menambahkan tanda berikut pada akhir nama elemen. KarakterArti+Muncul saatu kali atau lebih. Minimal muncul satu kali*Muncul 0 kali atau lebih?Boleh tidak muncul, tapi jika muncul maksimal satu kali|Fungsi atau Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut : artinya elemen people boleh memiliki satu atau lebih elemen phone_number atau bisa juga kosong. 10. Pilihan Terkadang pada kasus tertentu ada suatu elemen yang memiliki anak tetapi berbeda-beda. Cara pendeklarasiannya dapat dilakukan dengan : penulisannya tidak hanya dibatasi dua elemen saja, tetapi kita dapat menuliskan lebih dari itu. Selain hal diatas, kita juga dapat mendeklarasikan elemen yang sesuai dengan : 11. Mixed Content Dimana kita memungkinkan untuk menulsikan text dan elemen dalam suatu elemen. Contoh : The Turing Machine is an abstract finite state automaton with infinite memory that can be proven equivalent to any any other finite state automaton with arbitrarily large memory. Thus what is true for a Turing machine is true for all equivalent machines no matter how implemented. dimana deklarasi elemen adalah : 12. Elemen Kosong Elemen kosong adalah sebuah tag yang tidak memiliki elemen nilai. Penulisannya dapat berupa : Alan Turing standing in front of bus dengan deklarasi elemennya : 13. ANY Kita dapat mengijinkan apapun dapat berada pada suatu elemen. Penulisan deklarasinya adalah : Deklarasi Atribut Sama seprti elemen, dokumen dikatakan valid jika dapat menyatakan semua atribut elemen jika elemennya memiliki atribut. Sintaks penulisannya adalah dengan ATTLIST. Sebagai contoh, mari kita buat sebuah file baru dengan nama contoh3_2.xml. Dan isinya adalah sebagai berikut : ]> Hendra Kusmayadi Jika kita jalankan dokumen diatas akan tampak seperti gambar berikut :  General Entity Declarations Kita juga dapat mendeklarasikan entidas sesuai dengan yang kita inginkan. Sebagai contoh, buatlah file dengan nama contoh3_3.xml dengan isi sebagai berikut :  HYPERLINK mailto:admin@somethingweb.com  ]> Hendra Kusmayadi &mail; Jika kita jalankan maka tampilannya akan seperti gambar dibawah :  External Parsed General Entities Selain dengan cara diatas, kita juga dapat menggunakan halaman suatu web atau yang lainnya untuk penulsain entitas. Sebagai contoh, buatlah dile dengan nama contoh3_4.xml dengan isinya sebagai berikut : ]> Hendra Kusmayadi &cmd; sebelum kita menjalankan dokumen diatas, terlebihdahulu kita membuat sebuah file dengan nama komentar.txt dan simpan pada folder yang sama. Selanjutnya isi file tersebut tulisan terserah saja. Dan jika dokumen diatas dijalankan, maka hasilnya menjadi :  External Unparsed Entities and Notations Selain itu, kita juga dapat menempatkan file bukan text dengan cara : Dan selanjutnya silahkan docoba sendiri. Parameter Entity Parameter entiti digunakan sebagi shortcut untuk menuliskan entiti didalan DTD. Penulisan parameter entiti menggunakan persen (%) dan titik koma (;). format penulisan parameter entiti adalah sebagai berikut : Contoh penulisannya adalah dengan : Adapun maksud dari deklarasi diatas adalah string %pub akan diisi oleh Éditions Gallimard, sehingga jika kita menuliskan &book pada dokumen XML, maka hasilnya adalah : La Peste: Albert Camus, 1947 Editions Gallimard. Conditional Inclusion XML memberikan IGNORE derektif untuk tujuan "commenting out" sebuah selection deklarasi. Misalnya parser akan mengabaikan deklarasi dari elemen production_note : ]]> Tujuan penulisan diatas adalah untuk menunjukan bahwa deklarasi yang diberikan benar-benar digunakan didalam DTD. Contoh : ]]> Silahkan docoba dengan penerapan pada dokumen XML. Contoh Two DTD Disisilain kita dapat membuat atau menggabungkan dua dokumen XML yang berbeda. Caranya adalah seperti contoh penulisan DTD berikut : Standar Penempatan DTD DTD dan validity merupakan hal yang sangat penting ketika kita hendak mengganti data dengan yang lainnya. Hal ini untuk memastikan kita apakah data yang kita kirim diterima dengan baik. Rangkuman 1. Aplikasi XML harus memastikan bahwa dokumen yang diberikan adalah benar-banar mematuhi aturan 2. DTD digunakan untuk mendeklarasikan semua elemen dan atribut yang akan digunakan pada dokumen XML 3. DTD dibuat untuk memeriksa kevalid-ad sebuah dokumen XML, apakan dokumen XML yang dibuat sudah mengacu pada DTD yang ada. 4 Namespaces  Overview Namespaces merupakan penambahan suatu string pada suatu elemen. Namespaces diimplementasikan dengan menempelkan awalan untuk setiap elemen dan atribut. Penulisannya dengan menambahkan string tertentu pada elemen/atribut yang kemudian dibatasi oleh titik dua ( : ) antara namespace nama elemen/atribut. Setiap awalan adalah dipetakan ke URI oleh atribut xmlns:prefix. URI default juga dapat diberikan untuk elemen yang tidak memiliki prefix oleh atribut xmlns. Elemen dan atribut yang melekat pada URI yang sama merupakan berada pada namespace yang sama. Tujuan namespaces adalah untuk membedakan antara nama elemen dan nama atribut yang sama namun memiliki arti yang berbeda dan untuk berbagai nama yang sama serta untuk semua grup terkait dengan elemen dan atribut dari satu aplikasi share XML sehingga perangkat lunak dapat dengan mudah mengenali mereka.  Tujuan 1. Mahasiswa dapat memahami maksud dan tujuan dari pembuatan namespace 2. Mahasiswa dapat membedakan kapan harus menggunakan namespace dan kapan tidak 3. Mahasiswa Menggunakan namespace pada kasus yang sesuai Kebutuhan Namespace Seperti telah kita ketahui bersama bahwa sebuah dokumen XML memiliki nama elemen dan atribut yang digunakan oleh aplikasi untuk memproses dokumen XML tersebut. Namun, seperti kita ketahui bersama bahwa penamaan tersebut dapat kita definisikan sendiri. Namun dengan demikian ada kemungkinan suatu nama elemen yang kita gunakan memiliki nama yang sama dengan elemen lain padahal maksudnya berbeda. Jika kita menggunakan dokumen untuk diri kita sendiri, itu tidak jadi masalah, karena kita dapat memberikan nama elemen tersebut berbeda. Namun jika dokumen kita digunakan oleh bayak orang atau kita yang menggunakan dokumen orang lain, maka ada kemungkinan hal tersebut terjadi. Dan aplikasi bisa saja salah dalam menampilkan dokumen sehingga hasil keluaran berbeda dengan yang kita harapkan. Jadi solusi untuk menghindari hal itu adalah dengan menambahkan namespace. Penggunaan Namespace dengan memberikan awalan tertentu sebagai pembeda dengan elemen lainnya dan dipisahkan tanda titik dua dengan nama elemen. Sintaks Namespace Untuk kasus penggunaan elemen adalah misalnya jika kita ingin menuliskan sebuah dokumen untuk menyimpan nama bambu, dimana bambu yang pertama merupakan data untuk menyatakan bahwa sebuah bambu akan digunakan untuk membuat pagar rumah dimana penulisan elemen tersebut adalah sebagai berikut : Jawa 2 sedangkan ada dokumen yang keduamenyatakan bahwa bambu itu adalah sebuah merk produk dengan penulisan dokumen : 246 200 Jika kita menggabungkan elemen tersebut dengan penulisan seperti berikut : Jawa 2 246 200 maka dalam pemprosesannya akan ambigu antara elemen bambu, maka solisinya adalah dengan menggunakan namespace, sehingga penulisan dokumen tersebut adalah : Jawa 3m 100 300 simpan file tersebut dengan nama contoh4_1.xml dan jalankan. Jika dokumen tersebut dijalankan maka hasilnya adalah sebagai berikut :  Namespaces dan DTD Namespace perludideklarasikan pada Document Type Definition (DTD) agar dokumen yang kita buat menjadi falid. Pendeklarasiannya dengan menuliskan : prefiks adalah awalan yang digunakan, nama_elemen merupakan nama elemen yang akan diberi namespace karena memiliki kesamaan nama dengan elemen lain namun berbeda maksud. Sebagai contoh, buatlah file XML dengan nama filenya adalah contoh4_2.xml yang isinya adalah sebagai berikut :   ]> Rangkuman 1. Namespaces dibuat dengan tujuan untuk membedakan nama elemen yang sama namun memiliki atri yang berbeda. 2. Namespaces diimplementasikan dengan menempelkan awalan untuk setiap elemen dan atribut. 5 XML pada Web  Overview XML berawal sebagai upaca untuk membawa semua kemampuan dan struktur SGML ke web dengan bentuk yang sederhana. Seperti apa yang dibayangkan para ahli, ternyata XML telah jauh melebihi apa yang dibayangkan. Sebenarnya banyak aplikasi selain XML yang digunakan di web, namun XML adalah bahasa yang masih sangat menarik untuk gunakan didalam halaman web. Karena dokumen XML harus well-formed dan parser akan menolaknya jika dokumen salah, halaman XML mungkin kurang kompatibel untuk cross-browser. Oleh karena dokumen XML sangat terstuktur, sehingga memudahkan untuk robots parsing. Karena tag XML dan nama atribut dapat mencerminkan sifat konten, sehingga search- engine spiders dapat dengan mudah menentukan makna dari konten.  Tujuan 1. Mahasiswa Dapat mengerti XHTML 2. Mahasiswa dapt membedakan antara XHTML dengan HTML 3. Mahasiswa dapat menuliskan XHTML dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan 4. Mahasiswa memahamin cara kerja XHTML dalam menampilkan dokumen XHTML XHTML merupakan definisikan XML-compatible versi HTML, atau sebaliknya. XHTML dapat mengubah HTML sebagai aplikasi XML. XHTML merupakan standard dalam menyusun kode-kode HTML yang baik dan terstruktur. Sebagian besar pengubahan dokumen HTML menjadi dokumen XHTML adalah dengan membuat dokumen well-formed. Misalnya perubahan yang akan dilakukan : 14. Tambahkan missing end-tag seperti

dan jika pada dokumen tidak ada end-tag-nya. 15. Tulis kembali dokumen yang yag-nya saling timpang tindih, misalnya apa menjadi apa 16. Letakkan tanda petik pada nilai atribut jika kita sering menggunakan nilai atribut tanpa tanda petik. Misalnya

menjadi

. 17. Tambahkan nilai pada atribut yang memiliki nilai boolean dengan namanya sendiri. Misalnya menjadi . 18. Ganti karakter & atau < dalam data atau atribut dengan nilai-nilai & and <. Misalnya ubah A&P menjadi A&P 19. Jadikan dokuen sebagai single root element html. 20. Ubah empty elemen. Misalnya


menjadi
atau
21. Tambahkan hyphens kedalam komentar. Misalnya menjadi 22. Encode kedalam UTF-8 atau UTF-16. XHTML dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 23. Strict Merupakan puncaknya standard, ini digunakan apabila kita benar-benar menginginkan kode yang benar-benar terstruktur. Beberapa tag sudah dihilangkan disini seperti